LAPORAN HASIL KERJA
PROYEK
“ MEMBUAT ALARM PINTU
SEDERHANA”
SMK MUHAMMADIYAH WATUKUMPUL TP.2018/2019

Disusunoleh:
1.
Erfinaeka
sari
2.
Khofifatunkhoeriyah
3.
Lesyaeni
4.
Risamufarihatul
h.
5.
Sitinurjanah
Kelas: XII
TKJ
MAJELIS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK MUHAMMADIYAH WATUKUMPUL
Alamat
: Jl. Raya watukumpul-belikkec. Watukumpul ,kab. Pemalang 52357
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikumwr.wb
Dengan menyebut nama
Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja da puji syukur
atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat meyelesaikan Laporan Kerja Proyek tentang membuat
alarm pintu sederhana ini.
Laporan
Kerja Proyek ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Laporan ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan Laporan ini.
Terlepas
dari semua itu kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritikdaripembaca agar kami dapat memperbaiki Laporan
Kerja Proyek ini.
Akhir
kata kami berharap semoga Laporan Kerja Proyek tentang Alarm Pintu Sederhana ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Wassalamu’alaikumwr.wb
Watukumpul, Oktober2018
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR iv
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang 1
B. RumusanMasalah 1
C. MaksuddanTujuan 1
D. BatasanMasalah 1
BAB II PEMBAHASAN
A. DasarTeori 2
B. PrinsipDasardan
Cara Kerja 7
C. KekurangandanKelebihan 7
D. KesesuaianAntara
Proposal dan Hasil 7
BAB III PENUTUP 9
DAFTAR PUSTAKA 10
LAMPIRAN 11
DAFTAR GAMBAR
COVER
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Gambar 2.1 Gunting 3
Gambar 2.2 Solder 3
Gambar 2.3 Kabel 4
Gambar 2.4 Lemtembak 4
Gambar 2.5
Penjepitpakaian 4
Gambar 2.6 Batubaterai 5
Gambar 2.7 Tempatbaterai 5
Gambar 2.8 Kawatpatri 5
Gambar 2.9 Benang 6
Gambar 2.10 Kartuperdana 6
Gambar 2.11 Lakban 6
Gambar 2.12 Dinamo 7
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Remaja
ini sering kali terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, khususnya kejadian pencurian
di dalam rumah. Untuk menghindari hal tersebut, banyak cara yang telah dilakukan.
Salah satunya adalah dengan memasang sistem alarm pintu sederhana.
Pemasangan
alarm ini berfungsi agar kita bisa mengetahui lebih dini akan terjadinya pencurian,
sehingga bisa dilakukan pengamanan dan penanganan lebih awal demi keselamatan dan
keamanan pemilik rumah.
Alarm
secara umum dapat didefinisiskan sebagai bunyi peringatan atau peberitahaun.
Dalam istilah jaringan, alarm dapat juga didefinisikan sebagai pesan berisi pemberitahuan
ketika terjadi penurunan atau kegagalan dalam penyampaian sinyal komunikasi
data ataupun ada perlatan yang mengalami kerusakan (penurunankinerja). Pesan ini
digunakan untuk memperingatkan operator atau administrator mengenai adanya masalah
(bahaya) pada jaringan. Alarm memberikan tanda bahaya berupa sinyal, bunyi,
ataupun sinar.
B. RUMUSAN
MASALAH
Dari
analisis yang kami dapatkan permasalahan yang kami hadapi adalah menentukan waktu
dan tempat dalam pembuatan dan pencarian bahan, dan juga perbedaan pendapat antar
anggota kelompok.
C. MAKSUD
DAN TUJUAN
Dari
perumusan masalah di atas, maka dapat ditentukan tujuan dari pemilihan judul yaitu
untuk mengetahui cara kerja alarm pintu sederhana buatan sendiri.
D. BATASAN MASALAH
1.
Dinamo :digunakan sebagai
alat untuk memutar sebuah benda agar menghantam kaleng untuk menghasilkan sebuah
bunyi.
2.
Kaleng bekas :digunakan untuk
menghasilkan bunyi saat berhantaman dengan sebuah benda yang terlilit pada dinamo.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DASAR TEORI
Alarm secara umum dapat di
definisikan sebagai bunyi peringatan atau pemberitahuan. Dalam istilah jaringan,
alarm dapat juga didefinisikan sebagai pesan
berisi pemberitahuan ketika terjadi penurunan atau kegagalan dalam penyampaian sinyal
komunikasi data ataupun ada peralatan yang mengalami kerusakan (penurunan kinerja).
Pesan ini digunakan untuk memperingatkan operator atau administrator mengenai adanya
masalah (bahaya) pada jaringan. Alarm
memberikan tanda bahaya berupa sinyal, bunyi, ataupun sinar.
Alarm berfungsi untuk memberitahukan apabila
terjadi bahaya dan kerusakan ataupun kejadian yang tidak diharapkan pada jaringan
melalui sinyal sehingga memberikan peringatan secara jelas agar dapat di
antisipasi.
Sejarah
industri alarm berawal dari pengembangan inovasi. Industri keamanan elektronik dan
peringatan kebakaran telah berdiri sejak tahun 1850 yang di pelopori oleh John Gamewell dan Edwin Holmes yang mengubah penemuan menjadi bisnis untuk mengamankan
property dan kehidupan. Keduanya memperdalam kemampuan ilmiah di akhir abad ke
18.
Awalnya, penemuan baterai pada tahun
1799 dan telegraf pada tahun 1841 secara umum mengubah dunia dan menginspirasi
para penyuka hoby, ahli listrik dan ilmuan yang ada di seluruh dunia untuk melihat
dan memperdalam ilmu komunikasi. Tidak lama setelah telegraf di perkenalkan,
seorang dokter muda yang kaya bernama William
Channing membuat sebuah system dari pemerintah untuk menyalurkan sinyal
alarm kebakaran pada stasiun pemadam kebakaran yang ada di sekeliling kota Bostom,
Amerika Serikat. Menggunakan morse yang di temukan oleh Samuel Morse dalam sistem telegram yang memadukan kode dengan teknologi,
Channing membuat rencana elaborasi untuk menyalurkan sinyal dari pusat system pemerintah
menuju stasiun pemadam kebakaran untuk memberitahu titik lokasi terjadinya kebakaran.
Rencana Channing memiliki masalah karena besar bunyi bel alarm tidak dapat di
kendalikan dari stasiun pemadam kebakaran.
Perkembangan alarm generasi awal,
peningkatan teknologi alarm anti pencuri dan alarm anti kebakaran mulai terjadi
sejak awal 1880-an saat Chauney Mc Culloh
dari Baltimore mendirikan sebuah system pembagian jaringan sirkuit tunggal menjadi
beberapa bagian yang dihubungkan kestasiun pusat untuk menghemat biaya penghubungan
jaringan. Dengan konstribusi Mc Culloh,
teknologi system transmisi signal alarm telah berubah dan berkembang lebih dari
100 tahun kemudian.
Selanjutnya, alat deteksi bahaya terus
berkembang. Di awal 1880-an, seorang insinyur dan perancang lokomotif bernama Frederick Grinel secara redikal membuat
system keamanan kebakaran dengan mematenkan teknologi percikan (api) yang dapat
terbuka ketika disekelilingnya terjadi suhu panas yang extrim untuk menghindari
terjadi kebakaran. Kemudian, muncul teknologi ionisasi dimana teknologi yang digunakan
adalah mendeteksi asap dan sensor gerakan yang dapat mendeteksi gerakan mencurigakan
untuk mengakaktifkan alarm keselamatan, meningkatkan detector panas, dan mengaktifkan
sensor magnetic pada pintu dan jendela rumah ataupun gedung perkantoran untuk menghindari
bahaya pencurian.
1. Alat
dan bahan
a)
Gunting
Gunting ialah alat yang digunakan untuk memotong bahan yang
tipis seperti: kertas perak plastik tipis makanan pakaian tali kabel. Gunting lebih
baik dari pada pisau untuk beberapa penggunaan, seperti memotong artikel Koran maupun
gambar.

Gambar 2.1 Gunting
b)
Solder
Adalah alat pemanas untuk melelehkan timah sehingga
menempel pada kaki-kaki transistor atau komponen elektronika lainnya, sehingga
kaki-kaki tersebut bersatu dengan jalur pada pcb(printed circuit board).

Gambar 2.2
Solder
c)
Kabel
Merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal dari
satu tempat ketempat lain.

Gambar 2.3 kabel
d)
Lem Tembak
Adalah salah satu jenis lem yang terkenal efektif untuk merekatkan
berbagai jenis material.

Gambar 2.4Lem tembak
e)
Penjepit Pakaian
Penjepit pakaian
yang terbuat dari sepotong kayu diciptakan oleh Victor Jeremie Opdebec.
Penjepit pakaian yang menggunakan per, seperti yang digunakan saat ini, diciptakan
pada tahun 1853 oleh David M. Smith yang berasal dari Springfield, Amerika Serikat.
Gambar 2.5Penjepit pakaian
f) Batu
Baterai
Adalah sebuah alat
yang dapat merubah energy kimia yang disimpannya menjadi energy Listrik yang
dapat digunakan oleh suatu perangkat Elektronik.

Gambar 2.6Batu baterai
g)
Tempat Baterai

Gambar 2.7Tempatbaterai
h)
Kawat Patri
Adalah
kawat yang digunakan untuk merekatkan penyolderan.

Gambar 2.8Kawat Patri
i)
Benang
Adalah sebuah serat yang panjang, digunakan untuk pemroduksian tekstil,
penjahitan, crocheting, knitting, penenunan, dan pembuatan tambang. Benang dapat
dibuat dari banyak fiber sintetik atau alami.

Gambar 2.9Benang
j)
Kartu Perdana

Gambar 2.10Kartu perdana
k)
Lakban

Gambar 2.11Lakban
l)
Dinamo
Dinamo listrik adalah sebuah alat yang prinsip kerjanya berdasarkan pada induksi
elektromagnetik.

Gambar 2.12 Dinamo
B. PRINSIP
DASAR DAN CARA KERJA
Alarm
ini bisa dipasang di pintu atau jendela, cara kerja alarm ini adalah apabila pintu
atau jendela terbuka maka sistem alarm akan berbunyi dengan suara yang nyaring.
Karena saat pembatas penghubung kabel dan batu baterai terlepas alarm akan tersambung
daya.
C. KEKURANGAN
DAN KELEBIHAN
a. Kekurangan
Cara mematikan Alarm ini harus
menggunakan cara manual.
b.
Kelebihan
1.
Dapat membuat alat yang
bermanfaat dengan barang-barang sederhana.
2.
Alarm memiliki kekuatan suara
sangat nyaring hingga membuat panik para pencuri.
3.
Biaya yang digunakan untuk
pembuatan alarm ini sangat terjangkau.
4.
Pemasangan alarm ini sangat
mudah.
5.
Batu baterai dapat diganti
apabila daya batu baterai telah habis.
D. KESESUAIAN
ANTARA PROPOSAL DAN HASIL
1. Pembiayaan
Di
dalam proposal ini dengan hasil kerja sesuai karena perencanaan dana dengan perkiraan
dana terkecil melebihi dana terkecil. Dengan mempertimbangkan berbagai pertimbangan
pembelian alat. Dana yang terkumpul sesuai dengan dana yang di butuhkan.
2. Waktu
Waktu
di dalam proposal dengan hasil kerja tidak sesuai pada bagian pembelian alat.
Karena pencarian alat yang cukup sulit menyita waktu beberapa hari.
3. Hasil
kerja
Antara
proposal dan hasil tidak sesuai karena pada pembuatan proposal, kami akan menggunakan
Buzzer sebagai penghasil bunyi.
Karena ketidaktersedianya Buzzer maka
kami berinisiatif mengganti Buzzer dengan
kaleng bekas dan dynamo sebagai penghasil bunyi
BAB
III
PENUTUP
Dengan
beberapa penjelasan diatas, dapat kita simpulkan bahwa alat ini sangat bermanfaat
pertamadalam mengantisipasi kebakaran yang lebih lanjut. Sensor cahaya yang
digunakan harus dapat mendeteksi perubahan yang terjadi, yaitu dengan munculnya
asap maka sensor tidak mendapatkan cahaya, secara otomatis alat langsung bekerja
dan membunyikan alarm yang ada. Jadi, dengan mengetahui system kerja alat ini,
kita dapat menilai apakah alat itu bekerja dengan baik atau tidak.
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN

Gambar 3.1 cara kerja alarm

Gambar 3.2 hasil kerja proyek

Gambar 3.3 hasil kerja proyek